Senin, 18 April 2016

Pengertian dan Gejala Scleroderma

Scleroderma adalah penyakit autoimun dengan gejala utama berupa pengerasan dan penebalan kulit. Area yang sering terkena adalah wajah, tangan, dan kaki. Organ-organ di dalam tubuh, seperti sistem pernapasan dan pencernaan, juga dapat terkena. Pengerasan tersebut terjadi akibat sel-sel di dalam jaringan penghubung kulit memproduksi kolagen secara berlebihan sebagai efek dari sistem kekebalan tubuh yang bekerja secara tidak terkendali. Scleroderma bukanlah penyakit keturunan, namun kelainan gen diduga turut memicu terjadinya penyakit ini.

Gejala Scleroderma                            

Scleroderma tidak hanya menyerang kulit atau terlokalisasi di bagian kulit tertentu (localised scleroderma), tapi penyakit ini juga bisa bersifat sistemik dan menyerang organ dalam maupun sirkulasi darah (systemic sclerosis).
Pada localised scleroderma, terdapat dua macam bentuk bercak keras di kulit, salah satunya berbentuk oval (morphoea). Dilihat dari warnanya, bercak oval ini bisa terlihat lebih gelap atau lebih terang dibandingkan warna kulit asli penderita. Dengan permukaan yang tidak ditumbuhi bulu dan terasa gatal, bercak oval bisa muncul di bagian kulit mana pun.


Bentuk bercak localised scleroderma kedua adalah lurus (linear). Bercak lurus ini bisa muncul melintang pada kulit kepala, tangan, kaki, atau wajah. Pada kasus linear localised scleroderma, pengerasan jaringan kulit juga bisa berdampak kepada otot atau tulang yang berada di bawah kulit. Jika diderita anak-anak, kondisi ini berpeluang menyebabkan deformitas tulang dan mengganggu pertumbuhan. Pengerasan kulit pada anak-anak umumnya terjadi di bawah kaki mereka.
Golongan scleroderma selanjutnya adalah systemic sclerosis. Dinamai seperti itu karena efek penyakit tidak hanya terlokalisasi di kulit, tapi juga bisa menyerang sebagian organ dalam, seperti:

  • Usus (menyebabkan gejala konstipasi, diare, nyeri ulu hati, dan inkontinensia alvi (ketidakmampuan menahan dan mengeluarkan tinja pada waktu dan tempat yang tepat).
  • Ginjal, paru-paru, dan jantung (menyebabkan gejala tekanan darah tinggi, sesak napas, dan hipertensi paru).
  • Esofagus (menyebabkan gejala disfagia atau sulit menelan).
  • Systemic sclerosis lebih banyak diderita oleh wanita daripada laki-laki, dengan kisaran usia antara 30-50 tahun. Sedangkan pada anak-anak, kondisi ini jarang terjadi. Jenissystemic sclerosis tipe ringan biasanya timbul sebagai Fenomena Raynaud yang mana ujung jari-jari tangan memutih bila terpapar suhu dingin.

Saat terkena systemic sclerosis, kulit wajah penderita dapat terasa mengencang dan menebal terutama di sekitar bibir. Gejala ini juga terasa pada jari-jari tangan dan kaki, namun sebelum penebalan terjadi, bagian tersebut akan terlebih dahulu mengalami pembengkakan hingga bentuknya menyerupai sosis.
Pengerasan kulit juga dapat mengganggu pergerakan sendi dan menimbulkan nyeri. Gejala lainnya yang menyertai adalah tubuh terasa lelah, penurunan berat badan, serta mengalami kerontokan rambut.

Tidak hanya organ dalam, systemic sclerosis juga bisa menghambat pembuluh darah tangan, kaki, dan wajah sehingga pada bagian-bagian tersebut muncul bintik-bintik merah.

Diagnosis Scleroderma

Periksakan diri anda ke dokter apabila ada gejala-gejala scleroderma pada diri anda atau anak anda, seperti tangan atau kaki mudah merasa dingin (sensitivitas tidak wajar); mati rasa, kesemutan, dan perubahan warna kulit, kulit terasa mengencang, menebal, dan mengeras; serta munculnya benjolan-benjolan putih di bawah permukaan kulit.
Ada beberapa langkah medis yang bisa dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis scleroderma, di antaranya:
  • Pemeriksaan fisik untuk melihat pola bercak dan pengerasan di kulit.
  • Biopsi atau pemeriksaan sampel jaringan kulit di laboratorium.
  • Pemeriksaan darah untuk mengukur tingkat suatu zat antibodi.                                
  • Tes ekokardiogram untuk mengetahui gambaran kondisi jantung.
  • CT scan untuk mengetahui gambaran kondisi paru-paru.
  • Tes fungsi paru.

Scleroderma tergolong sulit didiagnosis. Selain karena dapat menyerang beberapa bagian tubuh penderitanya, kondisi ini memiliki banyak bentuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar