Senin, 18 April 2016

Penyebab Anemia Hemolitik

Penyebab anemia hemolitik

Hemolitik Intrisitik: Hancurnya sel darah merah disebabkan oleh kelainan dalam sel darah merah itu sendiri. Penyebab Anemia hemolitik intrinsik seringkali diturunkan. Contoh dari jenis anemia ini termasuk anemia sel sabit dan talasemia. Kondisi ini menghasilkan sel darah merah yang tidak dapat hidup senormal sel darah merah umumnya.

Hemolitik Ekstrinsik: Sel darah merah normal memang dibuat tetapi kemudian segera rusak karena terjebak dalam limpa, infeksi, atau rusak karena obat yang dapat mempengaruhi sel-sel darah merah. Pada kasus yang parah, kerusakan dapat berlangsung selama bersirkulasi. Kemungkinan penyebab anemia hemolitik ekstrinsik ini meliputi:

  • Infeksi, seperti hepatitis
  • demam tifoid
  • bakteri E. coli
  • Mycoplasma pneumonia, atau
  • Streptokokus
  • Obat seperti penisilin
  • Leukemia atau limfoma

Beberapa jenis anemia hemolitik ekstrinsik bersifat sementara dan akan sembuh selama beberapa bulan. Namun jenis lain bisa kronis dengan periode reda dan kambuh.

Gejala anemia hemolitik
Berikut ini adalah gejala anemia hemolitik yang paling umum. Namun setiap orang mungkin mengalami gejala yang berbeda. Gejala ini mungkin termasuk :
  • Kulit pucat atau kurangnya warna kulit
  • Penyakit kuning, misalnya menguningnya kulit, mata, dan mulut
  • Urin berwarna gelap
  • Demam
  • Kelemahan
  • Pusing
  • Kebingungan
  • Tidak toleran dengan aktivitas fisik
  • Pembesaran limpa dan hati
  • Peningkatan denyut jantung (takikardia)
  • Jantung murmur

Gejala anemia hemolitik diatas mungkin bisa terlihat seperti kondisi darah atau masalah medis yang lain. Jadi selalu berkonsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.


Cara mendiagnosa anemia hemolitik
Dokter mungkin akan membuat dugaan anemia hemolitik berdasarkan gejala, riwayat medis dan pemeriksaan fisik lengkap. Selain itu, dokter juga dapat meresepkan tes darah termasuk:

Bilirubin: adalah tes untuk mengukur tingkat sel darah merah di liver yang telah rusak
Hemoglobin: adalah merupakan tes yang mengukur jumlah sel darah merah anda

Jika dokter anda menganggap kondisi anda mungkin berhubungan dengan anemia intrinsik, maka mereka mungkin mengambil sampel darahuntuk dilihat di bawah mikroskop untuk memeriksa bentuk dan ukurannya.


Tes-tes lainnya termasuk tes urine untuk mencari adanya sel darah merah. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan aspirasi sumsum tulang atau biopsi. Tes ini dapat memberikan informasi tentang seberapa banyak sel darah merah yang dibuat dan bentuknya.

Cara hidup dengan anemia hemolitik

Penting untuk bekerjasama dengan penyedia layanan kesehatan untuk meminimalkan risiko episode hemolisis, dan untuk mengurangi kesempatan infeksi. Misalnya, banyak orang dengan anemia hemolitik rentan terhadap dingin, karena bisa memicu kerusakan sel darah merah. 


Dengan menghindari dingin, misalnya mengenakan pakaian hangat, dan ruangan rumah yang hangat, anda bisa meminimalkan risiko kekambuhan. Anda bisa mengurangi risiko infeksi dengan cara menjauhi orang-orang yang sakit, menghindari kumpulan orang banyak, sering mencuci tangan, menghindari makanan mentah, menyikat gigi secara teratur, dan vaksinasi flu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar